Katarak: Penglihatan Mulai Berkabut?

Katarak

Pernahkah Anda merasa penglihatan semakin kabur, seperti melihat dunia melalui kaca berembun? Jika ya, mungkin Anda mengalami katarak. Katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh, menyebabkan gangguan penglihatan yang dapat memburuk seiring waktu.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang lanjut usia, tetapi bisa juga menyerang mereka yang lebih muda karena berbagai faktor. Meski katarak dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, kabar baiknya adalah penyakit ini bisa diatasi dengan pengobatan yang tepat, termasuk operasi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, faktor risiko, serta cara mengatasi agar Anda bisa menjaga kesehatan mata dengan lebih baik.

Apa Itu Katarak?

Katarak : Pengertian, Tanda dan Gejala, serta Faktor Resiko – RSUD Taman  Husada Bontang

Katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi buram atau keruh, sehingga cahaya tidak dapat masuk dengan sempurna ke retina. Hal ini menyebabkan penglihatan menjadi kabur dan sulit fokus.

Pada tahap awal, katarak mungkin tidak terlalu mengganggu, tetapi jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala sejak dini dan mencari solusi yang tepat.

Penyebab Katarak

Katarak terjadi ketika protein dalam lensa mata mulai menggumpal dan membentuk lapisan keruh. Beberapa faktor yang dapat memicu ka tarak meliputi:

1. Penuaan

  • Faktor utama yang menyebabkan katarak.
  • Seiring bertambahnya usia, protein dalam lensa mata mengalami perubahan struktur dan mulai mengaburkan penglihatan.

2. Paparan Sinar Ultraviolet (UV)

  • Sinar matahari yang berlebihan dapat merusak lensa mata dan mempercepat pembentukan katarak.
  • Penggunaan kacamata hitam dengan perlindungan UV dapat membantu mengurangi risiko ini.

3. Diabetes

  • Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena ka tarak karena kadar gula darah yang tinggi dapat merusak lensa mata.

4. Trauma atau Cedera Mata

  • Benturan atau luka pada mata dapat menyebabkan perubahan pada lensa, memicu katarak lebih cepat.

5. Penggunaan Obat Kortikosteroid Jangka Panjang

  • Penggunaan obat kortikosteroid dalam waktu lama, terutama tanpa pengawasan dokter, dapat meningkatkan risiko katarak.

6. Riwayat Keluarga

  • Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat katarak, kemungkinan terkena kondisi ini lebih tinggi.

7. Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebihan

  • Kedua kebiasaan ini dapat mempercepat kerusakan pada lensa mata dan meningkatkan risiko ka tarak.

8. Defisiensi Nutrisi

  • Kekurangan vitamin C, vitamin E, dan antioksidan lainnya dapat membuat lensa mata lebih rentan mengalami kerusakan.

Gejala Katarak

Katarak berkembang secara perlahan dan gejalanya mungkin tidak langsung terasa. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:

  • Penglihatan kabur atau berkabut seperti melihat melalui kaca buram.
  • Sensitivitas terhadap cahaya dan silau berlebihan, terutama saat mengemudi di malam hari.
  • Warna terlihat pudar atau kekuningan.
  • Kesulitan melihat di tempat gelap atau cahaya redup.
  • Sering mengganti resep kacamata atau lensa kontak.
  • Penglihatan ganda pada satu mata (diplopia monokular).

Jika Anda mengalami gejala di atas, sebaiknya segera periksakan mata ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Faktor Risiko Katarak

Apa Itu Katarak? Penyebab, Cara Mencegah dan Mengatasinya

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena katarak meliputi:

  • Usia di atas 60 tahun.
  • Paparan sinar matahari tanpa perlindungan.
  • Gaya hidup tidak sehat (merokok, konsumsi alkohol).
  • Diabetes atau hipertensi yang tidak terkontrol.
  • Riwayat operasi mata sebelumnya.

Diagnosis Katarak

Dokter mata akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis ka tarak, di antaranya:

  1. Tes Ketajaman Penglihatan (Visual Acuity Test)
    • Menggunakan bagan huruf danatoto untuk mengukur sejauh mana kemampuan mata melihat dengan jelas.
  2. Pemeriksaan dengan Lampu Celah (Slit Lamp Examination)
    • Menggunakan alat khusus untuk melihat struktur lensa mata secara lebih detail.
  3. Tes Dilatasi Pupil
    • Tetes mata khusus digunakan untuk melebarkan pupil agar dokter bisa melihat bagian dalam mata lebih jelas.
  4. Tes Sensitivitas Cahaya
    • Mengukur seberapa baik mata merespons cahaya terang dan kontras.

Cara Mengatasi Katarak

Jika katarak mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, beberapa langkah berikut dapat membantu:

1. Perubahan Gaya Hidup

  • Gunakan kacamata dengan lensa anti-UV untuk melindungi mata dari paparan sinar matahari.
  • Konsumsi makanan kaya antioksidan, seperti sayuran hijau, wortel, dan ikan berlemak.
  • Hindari merokok dan alkohol, yang dapat mempercepat perkembangan ka tarak.
  • Gunakan penerangan yang cukup di rumah untuk membantu penglihatan.

2. Penggunaan Kacamata atau Lensa Kontak

  • Pada tahap awal, penggunaan kacamata dengan lensa khusus dapat membantu meningkatkan penglihatan sementara.

3. Operasi Katarak

Jika katarak sudah cukup parah dan mengganggu penglihatan, operasi katarak menjadi solusi terbaik. Prosedur ini melibatkan:

  • Pengangkatan lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan (intraocular lens/IOL).
  • Operasi ini umumnya cepat, tidak menimbulkan rasa sakit, dan memiliki tingkat keberhasilan tinggi.
  • Pasien bisa kembali beraktivitas normal dalam beberapa hari setelah healthy operasi.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter mata jika Anda mengalami:

  • Penglihatan kabur yang semakin memburuk.
  • Kesulitan melihat di malam hari.
  • Sensitivitas berlebihan terhadap cahaya.
  • Perubahan warna yang drastis dalam penglihatan.

Semakin cepat katarak terdeteksi, semakin mudah ditangani sebelum menyebabkan komplikasi lebih lanjut.

Kesimpulan

Katarak adalah kondisi yang menyebabkan penglihatan kabur akibat lensa mata yang keruh. Penyebab utamanya adalah penuaan, tetapi faktor lain seperti diabetes, paparan sinar UV, dan kebiasaan merokok juga dapat mempercepat perkembangannya.

Gejala ka tarak bisa berkembang secara perlahan, tetapi dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, penggunaan kacamata, atau melalui operasi katarak jika sudah parah. Jika Anda mengalami tanda-tanda ka tarak, segera konsultasikan dengan dokter mata agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga artikel kesehatan berikut: Anemia: Kurang Darah yang Bisa Dikoreksi

Author

ide