Hyperhidrosis: Saat Tubuh Berkeringat Berlebihan Tanpa Sebab

Hyperhidrosis

Berkeringat adalah proses alami tubuh untuk mengatur suhu dan menjaga keseimbangan cairan. Namun, bagi sebagian orang, keringat bisa keluar secara berlebihan tanpa alasan yang jelas, bahkan ketika mereka tidak sedang beraktivitas fisik atau berada di lingkungan panas. Kondisi ini disebut hyperhidrosis, suatu gangguan yang menyebabkan produksi keringat yang berlebihan dan sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari.

Hyperhidrosis bukan hanya masalah kosmetik atau kenyamanan, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan mental dan sosial seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, diagnosis, serta cara mengelola hyperhidrosis agar penderitanya dapat menjalani kehidupan yang lebih nyaman.

Apa Itu Hyperhidrosis?

Treatment for Excessive Sweating (Hyperhidrosis) | Dr Gerard Ee

Hyperhidrosis adalah kondisi medis yang ditandai dengan produksi keringat yang berlebihan dan tidak terkendali. Kondisi ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk tangan, kaki, wajah, ketiak, atau seluruh tubuh.

Hyperhidrosis terbagi menjadi dua jenis utama:

  1. Hyperhidrosis Primer – Terjadi tanpa penyebab medis yang jelas dan sering kali bersifat genetik.
  2. Hyperhidrosis Sekunder – Disebabkan oleh kondisi medis tertentu atau efek samping obat-obatan.

Penyebab Hyperhidrosis

Penyebab hyperhidrosis healthy tergantung pada jenisnya:

1. Hyperhidrosis Primer

Hyperhidrosis primer terjadi akibat gangguan pada sistem saraf otonom yang mengontrol produksi keringat. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kondisi ini meliputi:

  • Faktor genetik (diturunkan dalam keluarga)
  • Aktivitas berlebihan dari kelenjar keringat tanpa pemicu eksternal
  • Sering kali terjadi sejak masa kanak-kanak atau remaja

2. Hyperhidrosis Sekunder

Hyperhidrosis sekunder disebabkan oleh kondisi medis atau faktor eksternal, seperti:

  • Gangguan hormon (menopause, hipertiroidisme, diabetes)
  • Infeksi (tuberkulosis, HIV)
  • Gangguan saraf (Parkinson, stroke)
  • Obat-obatan (antidepresan, obat penurun demam, insulin)
  • Kecemasan dan stres berlebihan

Gejala Hyperhidrosis

Gejala hyperhidrosis bervariasi tergantung tingkat keparahannya. Beberapa tanda yang umum meliputi:

  • Keringat berlebih yang tidak berhubungan dengan suhu atau aktivitas fisik
  • Keringat mengalir secara tiba-tiba bahkan saat istirahat
  • Kelembapan yang konstan pada tangan, kaki, ketiak, atau wajah
  • Pakaian sering basah akibat keringat
  • Bau badan yang lebih kuat akibat produksi keringat yang tinggi
  • Kulit iritasi atau infeksi akibat kelembapan berlebih
  • Gangguan sosial dan emosional akibat rasa malu atau tidak nyaman

Diagnosis Hyperhidrosis

Untuk mendiagnosis hyperhidrosis, dokter udoy88 akan melakukan beberapa langkah berikut:

  1. Riwayat Medis – Dokter akan menanyakan kapan dan di mana keringat berlebih terjadi, serta riwayat keluarga dan kondisi medis lainnya.
  2. Tes Iodine-Starch – Menggunakan larutan yodium dan tepung untuk mengidentifikasi area dengan produksi keringat berlebih.
  3. Tes Kertas Filter (Gravimetric Test) – Menimbang jumlah keringat yang diproduksi dalam waktu tertentu.
  4. Tes Laboratorium – Jika dicurigai adanya hyperhidrosis sekunder, dokter dapat melakukan tes darah untuk memeriksa kadar hormon, kadar gula darah, atau adanya infeksi.

Cara Mengelola Hyperhidrosis

Hyperhidrosis bisa mengganggu kehidupan sehari-hari, tetapi ada berbagai cara untuk mengelolanya:

1. Pengobatan Topikal

  • Antiperspiran Mengandung Aluminium Klorida: Menghambat kelenjar keringat dan efektif untuk keringat ringan hingga sedang.
  • Krim Antikeringat: Mengandung agen yang dapat mengurangi aktivitas kelenjar keringat.

2. Terapi Medis

  • Iontophoresis: Menggunakan arus listrik rendah untuk mengurangi aktivitas kelenjar keringat di tangan dan kaki.
  • Botox (Botulinum Toxin): Disuntikkan ke area yang berkeringat berlebihan untuk menghambat saraf yang memicu produksi keringat.
  • Obat Oral: Seperti antikolinergik (oxybutynin, glycopyrrolate) yang mengurangi produksi keringat secara sistemik.

3. Perubahan Gaya Hidup

  • Menggunakan pakaian berbahan katun dan longgar untuk membantu sirkulasi udara.
  • Menghindari makanan pedas, alkohol, dan kafein yang dapat memicu keringat berlebih.
  • Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi secara teratur untuk mencegah bau badan.
  • Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.

4. Operasi dan Prosedur Lanjutan

Jika pengobatan lain tidak efektif, beberapa prosedur bedah dapat dipertimbangkan:

  • Sympathectomy: Prosedur pembedahan untuk memotong saraf yang mengontrol kelenjar keringat.
  • Eksisi Kelenjar Keringat: Mengangkat kelenjar keringat di area tertentu seperti ketiak.
  • Laser Ablation: Menggunakan laser untuk menghancurkan kelenjar keringat secara permanen.

Dampak Hyperhidrosis dalam Kehidupan Sehari-hari

Hyperhidrosis tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga secara psikologis dan sosial. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh penderita meliputi:

  • Gangguan dalam pekerjaan dan aktivitas sosial akibat tangan yang selalu basah saat berjabat tangan atau saat memegang benda.
  • Kesulitan dalam memilih pakaian karena keringat yang sering membasahi baju.
  • Penurunan rasa percaya diri akibat bau badan atau penampilan yang terganggu oleh keringat berlebih.
  • Risiko infeksi kulit akibat kondisi yang selalu lembap.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Jika keringat berlebih mengganggu aktivitas sehari-hari atau disertai dengan gejala lain seperti penurunan berat badan drastis, demam, atau jantung berdebar, segera konsultasikan dengan dokter. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengelola kondisi ini dengan lebih baik.

Kesimpulan

Hyperhidrosis adalah kondisi medis yang menyebabkan produksi keringat berlebih secara tidak terkendali, baik karena faktor genetik maupun akibat kondisi medis tertentu. Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini dapat berdampak pada kehidupan sosial dan emosional penderitanya.

Berbagai metode pengobatan, mulai dari antiperspiran hingga terapi medis dan pembedahan, dapat membantu mengendalikan gejala. Dengan manajemen yang tepat, penderita hyperhidrosis dapat menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan percaya diri.

Cek juga penyakit ini: Fregoli Syndrome: Merasa Semuanya adalah Orang yang Sama

Author

ide