Pernahkah kamu merasa mual, pusing, dan ingin muntah saat sedang naik kapal atau perahu? Kalau iya, besar kemungkinan kamu mengalami yang namanya mabuk laut. Kondisi ini memang menyebalkan, apalagi kalau kamu sedang dalam perjalanan jauh di tengah ombak yang tak kunjung tenang.
Mabuk laut bukan hal yang memalukan. Bahkan pelaut profesional dan turis yang sudah sering naik kapal pun kadang tetap mengalaminya. Tapi kabar baiknya, kondisi ini bisa dicegah dan diatasi. Dalam artikel ini, aku akan bahas tuntas tentang mabuk laut, dari penyebab, pengobatan, sampai tips paling ampuh yang aku dan banyak pelancong gunakan agar tetap nyaman selama di laut.
Apa Itu Mabuk Laut dan Mengapa Bisa Terjadi?
Secara medis, mabuk laut masuk dalam kategori motion sickness, yaitu rasa mual atau pusing yang muncul karena gerakan. Saat kamu naik kapal, otakmu menerima sinyal yang saling bertentangan: telinga bagian dalam mendeteksi gerakan ombak, sementara mata (terutama kalau kamu duduk di dalam kabin) melihat lingkungan yang tampak diam. Kebingungan inilah yang bikin otakmu bereaksi dengan rasa tidak enak, mulai dari keringat dingin, mual, hingga muntah.
Tidak semua orang mudah mabuk laut. Ada yang sangat sensitif terhadap gerakan kecil, ada juga yang tetap kuat meski kapal berguncang hebat. Faktor keturunan, pola tidur, kondisi perut, hingga stres bisa memengaruhi tingkat sensitivitas seseorang terhadap mabuk laut.
Aku sendiri termasuk yang gampang banget mabuk laut waktu pertama kali naik kapal dari Padang ke Mentawai. Tapi setelah cari tahu dan coba berbagai cara, sekarang sudah jauh lebih tahan, bahkan di laut lepas sekalipun.
Obat Mabuk Laut: Pilihan Medis dan Herbal
Kalau kamu termasuk yang sering mabuk laut, ada banyak pilihan obat yang bisa dicoba—baik dari resep dokter maupun yang berbahan alami.
Obat Medis
-
Dimenhydrinat dan meclizine adalah antihistamin yang sering digunakan untuk meredakan mual dan pusing akibat mabuk perjalanan. Biasanya dikonsumsi 30 menit sebelum berangkat.
-
Scopolamine tersedia dalam bentuk plester yang ditempel di belakang telinga. Obat ini bekerja dengan menenangkan sistem saraf pusat dan cukup efektif untuk perjalanan laut yang panjang.
Tapi ingat, obat medis kadang menyebabkan kantuk, mulut kering, atau penglihatan buram. Jadi pastikan kamu tahu efek sampingnya sebelum mencoba, apalagi jika kamu punya riwayat penyakit tertentu.
Obat Herbal
Buat kamu yang lebih suka cara alami, ada beberapa bahan herbal yang cukup populer:
-
Jahe — sudah terbukti membantu mengurangi rasa mual. Bisa dalam bentuk teh, permen, atau kapsul.
-
Peppermint — aroma mint bisa bantu menenangkan perut dan mengurangi rasa mual. Kamu bisa menghirup minyak esensialnya atau minum teh peppermint sebelum naik kapal.
Menurut Cleveland Clinic, pendekatan kombinasi antara terapi alami dan farmakologis bisa jadi cara terbaik bagi beberapa orang.
Cara Mengatasi Mabuk Laut Saat di Tengah Perjalanan
Terkadang meskipun sudah minum obat, mabuk tetap datang. Tapi jangan panik. Ada beberapa cara simpel yang bisa langsung kamu lakukan saat gejala mulai terasa:
-
Pindah ke dek terbuka, lihat ke cakrawala. Ini bisa membantu otak menyamakan sinyal dari mata dan telinga.
-
Hindari menunduk atau melihat layar ponsel. Baca buku? Lupakan dulu.
-
Duduk di bagian tengah kapal, karena bagian ini paling sedikit guncangannya.
-
Bernapas dalam-dalam, tarik udara segar, dan usahakan tetap tenang.
-
Minum air putih, hindari kopi, soda, dan tentu saja alkohol.
-
Kalau bisa, jangan kosongkan perut, tapi juga jangan terlalu kenyang. Camilan ringan seperti biskuit tawar bisa membantu.
Aku pernah berhasil menenangkan mual berat hanya dengan menutup mata dan fokus tarik napas pelan-pelan sambil pegang es batu. Simpel, tapi berhasil.
Obat Mabuk Laut Paling Ampuh Versi Pelaut dan Traveler
Berdasarkan pengalaman para pelaut dan backpacker yang aku kenal, ini beberapa cara paling manjur:
-
Plester scopolamine — banyak pelaut senior yang andalkan ini. Tempel sebelum naik kapal, tahan sampai 72 jam.
-
Jahe segar dikunyah mentah — terasa aneh memang, tapi katanya sangat cepat mengurangi mual.
-
Gelang akupresur — dikenakan di pergelangan tangan, menekan titik yang bisa mengurangi rasa mual.
-
Posisi duduk rileks dan fokus ke cakrawala — terutama jika ombak lagi tinggi, hindari kabin tertutup.
Setiap orang bisa beda-beda, jadi kamu mungkin perlu trial-and-error. Tapi kombinasi jahe dan posisi duduk di area tengah kapal hampir selalu membantu.
Cara Agar Tidak Mabuk Laut Sebelum Naik Kapal
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah healthy yang aku biasa lakukan:
-
Tidur cukup malam sebelumnya. Tubuh yang lelah lebih rentan mabuk.
-
Jangan makan terlalu berat, tapi tetap isi perut. Hindari makanan berlemak dan pedas.
-
Minum air putih yang cukup, jangan sampai dehidrasi.
-
Gunakan baju yang longgar dan nyaman, hindari bahan yang bikin gerah.
-
Bawa permen jahe atau teh herbal, siap-siap kalau gejala mulai terasa.
-
Kalau sudah tahu kamu gampang mabuk, minum obat 30 menit sebelum naik kapal.
Beberapa orang juga menyarankan menghindari parfum menyengat karena bisa memperparah mual. Dan ini benar—aku pernah nyaris muntah cuma karena duduk di sebelah orang yang pakai minyak wangi kuat banget di ferry!
Cara Menghilangkan Mabuk Setelah Naik Kapal
Kadang meski sudah sampai di darat, efek mabuk laut masih tersisa. Ini yang disebut “land sickness” atau mal de debarquement. Rasanya kayak kamu masih diombang-ambing meski sudah menginjak tanah.
Cara mengatasinya:
-
Beristirahat total dan biarkan tubuh menyesuaikan diri.
-
Tidur dengan posisi kepala agak tinggi, bantu sistem keseimbangan menyesuaikan.
-
Minum banyak air putih, karena dehidrasi bisa memperpanjang rasa pusing.
-
Hindari aktivitas visual intens seperti menatap layar terlalu lama.
-
Konsumsi jahe hangat atau makanan ringan seperti pisang bisa membantu meredakan sisa mual.
Biasanya dalam beberapa jam gejalanya hilang. Tapi kalau lebih dari dua hari masih terasa, kamu bisa konsultasikan ke dokter spesialis THT atau saraf.
Kesimpulan: Mabuk Laut Bisa Dicegah dan Diatasi dengan Cara yang Tepat
Mabuk laut memang bisa bikin perjalanan jadi bencana. Tapi percayalah, dengan persiapan yang benar, kamu bisa menikmatinya tanpa harus duduk diam dengan wajah pucat sepanjang perjalanan.
Kuncinya adalah pahami tubuhmu sendiri, ketahui metode yang cocok untukmu, dan jangan takut mencoba berbagai cara pencegahan. Mau obat medis, herbal, atau teknik pernapasan—semuanya punya keunggulan masing-masing. Yang penting kamu tetap nyaman dan bisa menikmati petualangan di atas air.
Dan ingat, kamu nggak sendirian. Hampir semua orang pernah merasakan mabuk laut di suatu titik. Tapi begitu kamu tahu cara menghadapinya, rasa takut itu perlahan hilang, dan lautan jadi teman baru buat petualangan berikutnya.
Gejala gangguan keseimbangan yang perlu penanganan lebih lanjut: Ataksia adalah Kondisi Saraf yang Mengganggu Koordinasi Tubuh